Bagi setiap perantau sepertiku, rindu adalah hantu yang paling menakutkan.
Tak ada yang tahu bagaimana ia mendatangiku setiap waktu.
… begitu menyiksa, menggeretakkan tulang-tulang ketabahan.
Karang Asam, Samarinda, Bumi Etam.
Dua
tahun telah berlalu, sejak Dahlan meninggalkan Kebon Dalem. Sayangnya,
merantau dan menjadi mahasiswa tidak semudah yang dibayangkan.
Perkuliahan berlangsung melenceng jauh dari rencana awal, sementara
kerinduan terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih selalu
menyesakkan dadanya. Belum lagi Dahlan harus dihadapkan pada pilihan
yang sulit antara janji temu dengan cinta pertama, lamaran sahabat
baiknya, dan cinta baru yang dia temukan di tempat rantauan.
Dahlan
muda yang penuh semangat juang berusaha untuk tidak mengalah pada
rindu. Kepeduliannya terhadap negeri yang kacau balau kala itu,
membuatnya memutuskan untuk mengabdi pada masa depan bangsa melalui
gerakan-gerakan kemahasiswaan. Dianggap memberontak, Dahlan dan
rekan-rekan mahasiwanya menjadi buronan pemerintah. Dia harus berlari
dan bersembunyi dari kejaran tentara. Di tengah pelariannya, takdir
mempertemukannya dengan Sayid, seorang guru sekaligus sahabat, yang
mengenalkan Dahlan pada media dan memberikannya kesempatan untuk
membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Rp |
Hemat Rp 12.900 |
Rp 51.600 |
Judul | Surat Dahlan #2 |
No. ISBN | 9786027816251 |
Penulis | Khrisna Pabhicara |
Penerbit | Noura Book Publising |
Tanggal terbit | Januari - 2012 |
Jumlah Halaman | 390 |
Berat Buku | - |
Jenis Cover | soft cover |
Dimensi(L x P) | - |
Kategori | Drama |
Bonus | - |
Text Bahasa | Indonesia · |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar